Pages

Sabtu, 27 Juni 2015

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (klp6)



A.      Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan kualitas perangkat lunak  adalah aktivitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak.
1.       SQA meliputi :
·      Pendekatan manajemen kualitas .
·      Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan peranti).
·      Kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak.
·      Strategi pengujian multitiered (deret bertingkat).
·      Kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan.
·      Prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak .
·      Mekanisme pengukuran dan pelaporan.
2.       Kontrol Kualitas
·      Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian, dan pengujian yang digunakan pada keseluruhan siklus pengembangan untuk memastikan bahwa setiap produk memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
·      Konsep kunci kualitas kontrol adalah bahwa semua produk kerja memiliki spesifikasi yang telah ditentukan dan dapat diukur dimana kita dapat membandingkan output dari setiap proses.
·      Kalang (loop) menjadi penting untuk meminimalkan cacat yang dihasilkan.
3.       Jaminan Kualitas
·      Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen.
·      Tujuan jaminan kualitas adalah : untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian & konfidensi bahwa kulitas produk dapat memenuhi sasaran.

4.       Biaya Kualitas
·      Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas.
·      Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-biaya yang dihubungkan dengan :
    1. pencegahan
    2. penilaian
    3. kegagalan.
5.       Defenisi Kualitas Pl
Kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai: Konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak dikembangkan secara profesional.
  Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan tiga hal penting, yaitu:
a.    Kebutuhan perangkat lunak merupakan fondasi yang melaluinya kualitas diukur.
b.    Standar yang telah ditentukan menetapkan serangkaian kriteria pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak direkayasa.
c.     Ada serangkaian kebutuhan implisit yang sering dicantumkan (misalnya kebutuhan akan kemampuan pemeliharaan yang baik).
·         Kelompok SQA berfungsi sebagai perwakilan in-house pelanggan, yaitu orang yang akan melakukan SQA harus memperhatikan perangkat lunak dari sudut pandang pelanggan.
a.    Apakah perangkat lunak cukup memenuhi faktor kualitas
b.    Sudahkah pengembangan perangkat lunak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya?
c.     Sudahkah disiplin teknik dengan tepat memainkan perannya sebagi bagian dari aktivitas SQA?
6.       Activitas SQA
Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang berhubungan dengan dua konstituen yang berbeda :
a.    Perekayasa perangkat lunak yang mengerjakan kerja teknis
b.    Kelompok sqa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis, dan pelaporan.
·         Aktivitas yang dilakukan (atau difasilitasi) oleh kelompok SQA yang independen:
a.    Menyiapkan rencana SQA untuk suatu proyek.
b.    Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses pengembangan proyek.
c.     Mengkaji aktivitas rekayasa perangkat lunak untuk memverifikasi pemenuhan proses perangkat lunak yang sudah ditentukan.
d.    Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk membuktikan kesesuaian dengan produk kerja yang ditentukan tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak.
e.    Memastikan bahwa deviasi pada kerja dan produk perangkat lunak didokumentasikan & ditangani sesuai dgn rosedur pendokuementasian.
f.     Mencatat ketidak-sesuaian dan melaporkannya kepada manajemen senior.
g.    Mengkoordinasi kontrol dan manajemen perubahan, dan membantu mengumpulkan dan menganalisis metrik perangkat lunak.

7.       Kajian Perangkat Lunak
·      Kajian perangkat lunak merupakan salah satu aktivitas SQA yang terpenting.
·      Kajian perangkat lunak adalah suatu filter bagi proses rekayasa perangkat lunak, yaitu kajian yg diterapkan pd berbagai titik selama pengembangan PL & berfungsi untuk mencari kesalahan yg kemudian akan dihilangkan.
·      Kajian perangkat lunak berfungsi untuk “memurnikan” produk kerja perangkat lunak yang terjadi sebagai hasil dari analisis, desain, dan pengkodean.
a.       Kajian Teknik Formal (Formal Technic Review – Ftr)
·      FTR adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak.
·      Kajian teknik formal atau walktrough adalah pertemuan kajian yang disesuaikan dengan kebutuhan yang terbukti sangat efektif untuk menemukan kesalahan.
·      Keuntungan utama kajian teknis formal adalah penemuan kesalahan sejak awal sehingga tidak berlanjut ke langkah selanjutnya dalam proses perangkat lunak.
·      Tujuan FTR adalah :
o  Menemukan kesalahan dlm fungsi, logika, / implementasinya dlm berbagai representasi PL;
o  Membuktikan bahwa perangkat lunak di bawah kajian memenuhi syarat;
o  Memastikan bahwa PL disajikan  sesuai dgn  standar yg sudah ditentukan sebelumnya;
o  Mencapai perangkat lunak yg dikembangkan dengan cara yang seragam;
o  Membuat proyek lebih dapat dikelola.
·      FTR berfungsi  :
o  Sebagai dasar pelatihan yang memungkinkan perekayasa yunior mengamati berbagai pendekatan yang berbeda terhadap analisis perangkat lunak, desain, dan implementasi.
o  Mengembangkan backup dan kontinuitas karena sejumlah orang mengenal baik bagian-bagian perangkat lunak yang tidak mereka ketahui sebelumnya.
8.       Pertemuan Kajian
Tanpa memperhatikan format FTR yang dipilih, setiap pertemuan kajian harus mematuhi batasan-batasan berikut ini :
·      Antara 3 & 5 orang (khususnya) harus dilibatkan dalam kajian;
·      Persiapan awal harus dilakukan, tetapi waktu yang dibutuhkan harus tidak lebih dari 2 jam dari kerja bagi setiap person.
·      Durasi pertemuan kajian harus kurang dari 2 jam .
Pada akhir kajian, semua peserta FTR yang hadir harus memutuskan apakah akan :
·         Menerima produk kerja tanpa modifikasi lebih lanjut,
·         Menolak produk kerja sehubungan dengan kesalahan yangada (sekali dbetulkan, kajiann lain harus dilakukan), atau
·         Menerima produk kerja secara sementara (kesalahan minor telah terjadi & harus dikoreksi,tetapi kajian tambahan akan diperlukan).
·         keputusan kemudian dibuat.
                Setelah pertemuan kajian akan dilakukan Pelaporan Kajian & Penyimpanan Rekaman dimana rangkuman kajian merupakan jawaban dari tiga pertanyaan berikut:
·           Apa yang dikaji ?
·           Siapa yang melakukan?

·           penemuan apa yang dihasilkan dan apa kesimpulannya? 

PENJADWALAN DAN PENELUSURAN PROYEK (klp5)



A.   PENJADWALAN DAN PENELUSURAN PROYEK
1.    Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu :
a.  Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
b.  Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
c.   Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
d.  Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek .

2.    Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek :
a.    Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut.
b.    Keterkaitannya dengan proyek berikutnya
c.    Alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.
d.    Kondisi alam dan lokasi proyek.
e.    Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.
f.     Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut.
g.    Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek.
h.    Produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek.
i.      Cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
j.      Referensi hari kerja efektif.

3.    Pengiriman PL terlambat dikirimkan (jadwal yg telah) disebabkan :
a.    Batas waktu yg tidak realistis karena dibuat oleh orang diluar kelompok RPL
b.    Perubahan kebutuhan pelanggan yg tdk tercemin dalam perubahan jadwal
c.    Memandang rendah jumlah usaha & / sumber –sumber daya yg dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
d.    Resiko yang dapat diramalkan & / tidak dapat diramalkan yang tidak dipertimbangkan pada proyek tersebut
e.    Kesulitan teknis dan manusia yang tidak dapat dilihat sebelumnya
f.     Kesalahan komunikasi di antara staff proyek yang mengakibatkan penundaan proyek
g.    Kegagalan manajer proyek untuk mengetahui bahwa proyek sudah ketinggalan dari jadwal yang ada dan kurang tindakan dalam memecahkan masalah tersebut.

4.    Tindakan yang dilakukan dalam menghadap keterlambatan jadwal proyek yaitu :
a.      Lakukan perkiraan lengkap berdasarkan data dari proyek yang lalu . Tentukan usaha yang diperkirakan dan durasi untuk proyek tersebut
b.      Dengan metode Inkremental
c.      Komunikasikan dengan pelanggan,
d.      Menawarkan strategi pengembangan incremental sebagai alternative.

5.    Prinsip dasar menentukan jadwal proyek PL :
a.      Pembagian
b.      Saling ketergantungan
c.      Alokasi waktu
d.      Validasi kerja
e.      Batasan tanggungjawab
f.       Batasan keluaran
g.      Kejadian penting yang ditentukan.

6.    Tipe proyek PL :
a.    Consept Development Project,
b.    New Aplication Development Project,
c.    Aplication Enhancement Project,
d.    Aplication Maintenance Projects,
e.    Reengineering Projects,

7.    Menentukan Kriteria Adaptasi:
Untuk menentukan derajat kekakuan yg direkomendasikan di mana proses PL akan diaplikasikan. Kriterianya adalah:
a.  Ukuran proyek
b.  Jumlah pemakaian potensial
c.   Misi kekritisan
d.  Umum Aplikasi
e.  Stabilitas kebutuhan
f.    Mudahnya komunikasi pelanggan/pengembang
g.  Kematangan teknologi yg dapat diaplikasikan
h.  Batasan unjuk kerja
i.    Karakteristik embedded / non embedded
j.    Staffing Proyek
k.   Interoperabilitas
l.    Faktor Perekayasaan kembali.

8.    Memilih Tugas-Tugas RPL
Proyek pengembangan konsep dididekati dengan menerapkan tugas-tugas utama berikut ini :
a.  Penentuan ruang lingkup konsep dilakukan scr menyeluruh
b.  Perencanaan konsep pendahuluan membangun kemampuan organisasi untuk melakukan kerja yg diimplentasi oleh ruang lingkup proyek
c.   Perkiraan risiko teknologi mengevaluasi risiko yg berhubungan dgn teknologi yg diimplementasikan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek
d.  Bukti dari konsep mendemontrasikan viabilitas sebuah teknologi baru dlm konteks perangkat lunak
e.  Implementasi konsep mengimplementasikan representasi konsep dengan cara yg dapat dikaji oleh seorang pelanggan & digunakan sebagai pemasaran pd saat konsep harus dijual ke pelanggan / manajemen lain
f.    Reaksi pelanggan terhadap konsep mengumpulkan umpan balik tentang konsep & target sebuah teknologi baru yg mengkhususkan pd aplikasi pelanggan.

9.    Penyaringan Tugas-Tugas Mayor
            Jadual mikroskopik harus disaring untuk menghasilkan jadual proyek lengkap, penyaringan dimulai dengan mengambil setiap tugas utama & melakukan dekomposisi terhadap tugas tersebut kedalam serangkaian sub tugas .
10. Menentukan Jaringan Tugas
Jaringan tugas merupakan representasi grafik dari aliran tugas sebuah proyek & digunakan sebagai mekanisme untuk seluruh rangkaian & ketergantunagn tugas merupakan input bagi suatu alat bantu penjadual proyek secara otomatis.
11. Penjadualan
Teknik kajian & evaluasi program (PERT) & metode jalur kritis (CPM) adalah dua metode penjadualan proyek yang dapat diaplikasikan pada pengembangan perangkat lunak.
12. Diagram Timeline
            Dalam membuat jadual proyek PL, perencana memulainya dgn serangkaian tugas , bila piranti otomatis digunakan, rincian kerja dimasukkan sebagai sebuah jaringan tugas / outline tugas. Kemudian kerja, durasi, dan tanggal mulai dimasukkan bagi setiap tugas dan tugas-tugas dapat ditentukan bagi individu-individu tertentu.
13. Penelusuran Jadual
Penelusuran jadwal dapat dilakukan dengan berbagai cara :
a.  Mengadakan pertemuan status proyek secara periodik dimana anggota tim melaporkan masalah & kemajuannya.
b.  Mengevaluasi hasil kajian yg dilakukan pd keseluruhan proses RPL.
c.   Menentukan apakah kejadian penting proyek formal (tanda diamond) telah dikerjakan sesuai tanggal yg dijadualkan.
d.  Membandingkan tanggal mulai actual dengan tanggal mulai yg direncanakan bagi setiap tugas proyek yg ditulis dalam tabel
e.  Pertemuan secara informal dengan para pelaksana untuk mendapatkan perkiraan kemajuan subjektif mereka tanggal dan masalah di masa mendatang.

14. Fungsi Perencanaan Proyek
a.    Mengkomunikasikan ruang lingkup & sumber-sumber daya kepada manajer PL.
b.    Menentukan risiko & mengusulkan teknik manajemen risiko.
c.    Membatasi biaya & jadual untuk keperluan pengkajian.
d.    Memberikan pendekatan yg menyeluruh kepada pengembangan PL bagi orang-orang yg berhubungan dengan proyek tersebut.
e.    Menguraikan bagaimana kualitas akan dijamin & perubahan akan dilakukan.